Rabu, 27 November 2013

Etika Dan Estetika Pada Iklan



ABTRAKSI


Karena semakin banyaknya minat perusahaan dalam menggunakan jasa periklanan dalam memasarkan produknya, oleh karena itu iklan juga harus mempunyai berbagai macam variasi berhati-hati  dalam memasarkan produk yang di iklankannya. Baik itu iklan di dalam media cetak ataupun media lainnya.dan Agar lebih menjaga kreatifitas tanpa menanggalkan etika dan estetika apabila membuat iklan baru dan tidak merugikan pihak manapun


BAB I
PENDAHULUAN

1.1              Latar Belakang

Iklan merupakan suatu sarana yang paling sering digunakan oleh hampir semua perusahaan baik itu perusahaan barang ataupun jasa, juga oleh lembaga-lembaga sosial. Iklan sendiri merupakan suatu investasi ekonomis, dan bagi kebanyakan perusahaan dan organisasi non profit, iklan merupakan sebuah investasi yang di anggap sangat menguntungkan.

Karena semakin banyaknya minat perusahaan dalam menggunakan jasa iklan, oleh karena itu iklan juga harus mempunyai berbagai macam variasi dalam memasarkan produk yang di iklankannya. Baik itu iklan di dalam media cetak ataupun media lainnya.

Tidak lepas dari hal tersebut, perusahaan iklan haruslah memiliki etika dan estetika dalam periklanan, hal tersebut penting dilakukan agar tidak menyinggung produk lain yang serupa. Bukan hanya untuk mengutamakan kualitas iklannya saja.

1.2              Rumusan Masalah

Kualitas iklan janganlah dijadikan hal utama yang harus diperhatikan, tetapi masih banyak hal lain yang harus diperhatikan oleh para pengusaha periklanan :

1.      Apakah pengusaha periklanan sudah menggunakan etika dalam menjalankan bisnisnya.

1.3       Batasan Masalah

Dalam penulisan kali ini penulis membatasi masalah pada produk yang di iklankannya, yaitu : kartu telepon seluler.



BAB II
LANDASAN TEORI

2.1     Pengertian Iklan

Iklan ialah promosi barang, jasa perusahaan dan ide yang harus dibayar oleh sebuah sponsor. Iklan merupakan suatu investasi ekonomis, dan bagi kebanyakan perusahaan dan organisasi non profit, iklan merupakan sebuah investasi yang di anggap sangat menguntungkan.


2.2     Pengertian Estetika
                        Estetika merupakan gabungan dari ilmu pengetahuan dan filsafat. Kata estetika dikutip dari bahasa Yunani aisthetikos atau aishtanomai yang berarti mengamati dengan indera (Lexion Webster Dic: 1977:18). Pengertian tersebut juga berkaitan dengan istilah Yunani aestheis yang berarti pengamatan.

Dalam hal ini, Feldman melihat estetika sebagai ilmu pengetahuan pengamatan atau ilmu pengetahuan inderawi, mengacu pada kesan-kesan inderawi. Demikian juga dengan J. Addison, memadankan estetika dengan teori cita rasa.

            Estetika sebagai ilmu pengetahuan berdasarkan pada kegiatan dari pengamatan yang  dilakukan dengan menggunakan panca indera, yaitu (1) mata sebagai indera penglihatan, (2) hidung sebagai indera penciuman, (3) telinga sebagai indera pendengaran, (4) lidah sebagai indera pengecap, dan (5) kulit sebagai indera peraba. Sebagai contoh, dalam mengamati suatu karya seni, kita menggunakan kelima indera tersebut untuk mendapatkan kesan yang ditimbulkan dari karya seni yang diamati, baik itu kesan warna, ruang, tekstur, dan sebagainya. Setelah kita mendapatkan kesan dari karya seni yang kita amati, maka kita dapat merasakan unsur keindahan yang terdapat pada karya seni tersebut. Keindahan bersifat relatif bergantung pada selera atau cita rasa masing-masing individu. Selera atau cita rasa (Inggris: taste) yang dimaksud adalah kecenderungan menyukai sesuatu atau hal-hal yang pernah dialami.

2.3     Sekilas Tentang Kartu Telepon Seluler
GSM ponsel memerlukan microchip kecil yang disebut Subscriber Identity Module atau SIM Card, berfungsi. Kartu SIM adalah sekitar ukuran perangko kecil dan biasanya ditempatkan di bawah baterai di belakang unit. SIM aman menyimpan kunci layanan pelanggan (IMSI) yang digunakan untuk mengidentifikasi pelanggan pada perangkat telepon selular (seperti ponsel dan komputer). Kartu SIM memungkinkan pengguna untuk mengubah telepon dengan hanya mengeluarkan kartu SIM dari satu ponsel dan memasukkan ke lain ponsel atau perangkat broadband telepon.

Kartu SIM berisi nomor urut yang unik, nomor internasional yang unik dari pengguna mobile (IMSI), otentikasi keamanan dan informasi Penyandian, informasi sementara terkait dengan jaringan lokal, daftar layanan pengguna memiliki akses ke dan dua password (PIN untuk biasa digunakan dan PUK untuk unlocking).
2.4                 Manfaat Telepon Seluler
Telepon selular (ponsel) atau telepon genggam (telgam) atau ''handphone'' (HP) atau disebut pula adalah perangkat telekomunikasi elektronik yang mempunyai kemampuan dasar yang sama dengan telepon konvensional saluran tetap, namun dapat dibawa ke mana-mana (portabel, ''mobile'') dan tidak perlu disambungkan dengan jaringan telepon menggunakan kabel (nirkabel; ''wireless''). Saat ini Indonesia mempunyai dua jaringan telepon nirkabel yaitu sistem GSM (''Global System for Mobile Telecommunications'') dan sistem CDMA (''Code Division Multiple Access'').

         Penemu sistem telepon genggam yang pertama adalah Martin Cooper, seorang karyawan Motorola pada tanggal 03 April 1973, walaupun banyak disebut-sebut penemu telepon genggam adalah sebuah tim dari salah satu divisi Motorola (divisi tempat Cooper bekerja) dengan model pertama adalah DynaTAC. Ide yang dicetuskan oleh Cooper adalah sebuah alat komunikasi yang kecil dan mudah dibawa bepergian secara fleksibel.


2.5                   Pengertian Etika
Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkatinternasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi salingmenghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain.Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masingyang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikankepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuaidengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasiumumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakatkita.Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaanmanusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal darikata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah danukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik,
                  Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita. Menurut para ahli maka etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan oleh beberapa ahli berikut ini : – Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik. – Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. – Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan manusianya. Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”, yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin, yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik (kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk.Etika dan moral lebih kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan, yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku. Istilah lain yang identik dengan etika, yaitu:
Susila (Sanskerta), lebih menunjukkan kepada dasar-dasar, prinsip, aturan hidup (sila) yang lebih baik (su). Akhlak (Arab), berarti moral, dan etika berarti ilmu akhlak.
TUJUAN MEMPELAJARI ETIKA
Untuk mendapatkan konsep yang sama mengenai penilaian baik dan buruk bagi semua manusia dalam ruang dan waktu tertentu.
PENGERTIAN BAIK
Sesuatu hal dikatakan baik bila ia mendatangkan rahmat, dan memberikan perasaan senang, atau bahagia (Sesuatu dikatakan baik bila ia dihargai secara positif)
PENGERTIAN BURUK
Segala yang tercela. Perbuatan buruk berarti perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma masyarakat yang berlaku

CARA PENILAIAN BAIK DAN BURUK
Menurut Ajaran Agama, Adat Kebiasaan, Kebahagiaan, Bisikan Hati (Intuisi), Evolusi, Utilitarisme, Paham Eudaemonisme, Aliran Pragmatisme, Aliran Positivisme, Aliran Naturalisme, Aliran Vitalisme, Aliran Idealisme, Aliran Eksistensialisme, Aliran Marxisme, Aliran Komunism.
PENGERTIAN PROFESI
Belum ada kata sepakat mengenai pengertian profesi karena tidak ada standar pekerjaan/tugas yang bagaimanakah yang bisa dikatakan sebagai profesi. Ada yang mengatakan bahwa profesi adalah “jabatan seseorang walau profesi tersebut tidak bersifat komersial”.  Secara tradisional ada 4 profesi yang sudah dikenal yaitu kedokteran, hukum, pendidikan, dan kependetaan.
PROFESIONALISME
Biasanya dipahami sebagai suatu kualitas yang wajib dipunyai oleh setiap eksekutif yang baik. Ciri-ciri profesionalisme:
  1. Punya ketrampilan yang tinggi dalam suatu bidang serta kemahiran dalam menggunakan peralatan tertentu yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas yang bersangkutan dengan bidang tadi
  2. Punya ilmu dan pengalaman serta kecerdasan dalam menganalisis suatu masalah dan peka di dalam membaca situasi cepat dan tepat serta cermat dalam mengambil keputusan terbaik atas dasar kepekaan
  3. Punya sikap berorientasi ke depan sehingga punya kemampuan mengantisipasi perkembangan lingkungan yang terbentang di hadapannya
  4. Punya sikap mandiri berdasarkan keyakinan akan kemampuan pribadi serta terbuka menyimak dan menghargai pendapat orang lain, namun cermat dalam memilih yang terbaik bagi diri dan perkembangan pribadinya



BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1       Objek Penelitian

  Objek yang digunakan dalam penulisan ini adalah produk kartu telepon seluler.

3.2       Metode Pengumpulan Data

            Metode yang digunakan dalam pengumpulan data pada penulisan ini adalah:

1.      Data Primer

a.       Observasi langsung.

2.      Data Sekunder

Dilakukan dengan mencari data yang diperlukan dari media-media internet.




BAB IV
PEMBAHASAN

4.1     Etika

Tingginya minat para pengguna jasa periklanan membuat usaha ini berkembang pesat di berbagai daerah, salah satunya disebabkan oleh banyaknya produk-produk yang ingin bersaing dengan produk yang sejenis dalam memasarkan produk yang dibuatnya. Para perusahaan dalam memilih  perusahaan iklan yang akan digunakannya biasanya melihat dari harga yang terjangkau dan ide dalam pengiklanannya juga sangat kreatif. Para penyewa jasa periklanan menyadari bahwa apa yang mereka dapat akan sesuai dengan harga.

Hal tersebut membuat para pelaku usaha periklanan menyesuaikan diri dengan perusahaan yang ingin menggunakan jasanya. Dengan banyaknya pesaing iklan yang lain para perusahaan periklanan menjaga kualitas dan etika dalam iklan yang akan dibuatnya. Karena hal tersebut akan berpengaruh terhadap resiko penjualan barang yang di iklankan. Bahkan tidak menutup kemungkinan perusahaan yang ingin memasarkan produk beralih menggunakan jasa periklanan perusahaan yang lain.

Dengan demikian etika bisnis yang ada sudah dijalankan oleh para pelaku usaha penyewaan lapangan futsal dengan benar.


BAB V
PENUTUP

5.1       Kesimpulan

Bahwasanya pelaku bisnis telah melakukan etika dan estetika pada iklan produk kartu selulernya.

5.2       Saran

Agar menjaga kreatifitas tanpa menanggalkan etika dan estetika apabila membuat iklan baru dan tidak merugikan pihak manapun.



DAFTAR PUSTAKA







Rabu, 13 November 2013

Low Profile



Di dalam kehidupan, bermasyarakat terutama di Indonesia merupakan hal yang memang sudah dari dulu ditanamkan di dalam setiap individu masyarakatnya. Jika dilihat dari segi materi memang terdapat ketidak merataannya tingkatan sosial di dalam kebanyak lingkungan masyarakat.

Untuk mengindari ketidak nyamanan orang-orang perekonomian rendah yang memang kurang memiliki kepercayaan diri dalam berinteraksi dengan masyarakat yang memiliki perekonomian lebih, maka banyak dari sebagian masyarakat yang berperekonimian tinggi tersebut lebih menanamkan  kehidupan yang mungkin dapat membaurkan diri kedalam kehidupan masyarakat yang kurang mampu. Seperti dalam berbicara, mereka sangat menjaga kata-katanya agar tidak menyinggung perasaan orang lain dengan tidak terlalu membicarakan harta ataupun kekayaan mereka.

Etika Dalam Kehidupan



Sikaf dari setiap manusia adalah sesuatu yang memang sudah dari dulu ditanamkan oleh setiap orang tua kepada anaknya, dengan demikian apa yang sudah diajarkan dimasa kecil akan secara tidak langsung terbawa kedalam kehidupan yang sekarang.

Hal yang memang menurut pendapat sendiri adalah hal yang baik bukan berarti menurut orang lain adalah hal yang baik pula. oleh karena itu sebagai manusia yang hidup bersosialisai dengan masyarakat luas, kita diwajibkan harus menjaga etika dan kebiasaan yang memang dapat menjaga penilaian orang lain terhadap diri sendiri agar lebih bagus lagi.

Dengan demikian banyak masyarakat yang menaruh simpatik dan merasa diri kita patut ditempatkan ditempat yang baik di dalam lingkungan kehidupan mereka.

Semangat Dalam Hidup



Dalam kehidupan yang memang sudah ditakdirkan oleh Tuhan Yang Maha Esa terhadap umatnya terkadang masih banyak umat manusia yang belum bisa bersyukur. Hal itu dirasakan karena mereka berpendapat jalan atau masa depan mereka sudah tidak dapat dirubah lagi. Tetapi ketahuilah jangan hanya karena hal tersebut semangat dalam hidup masing-masing harus terpuruk. Seharusnya semangat yang ada harus lebih ditingkatkan lagi. Karena dengan semangat yang membara untuk mendapatkan kehidupan yang layak di masa yang akan datang secara tidak langsung akan membawa kedalam dunia yang memang  di mimpi-mimpikan.

Semangat dalam hidup yang membara tersebut akan mendorong manusia untuk terus berkarya dan berusaha untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Bukan tidak mungkin  hal tersebut apabila dilakukan secara terus menerus akan membuahkan hasil yang sempurna.

Oleh karena itulah bagi masyarakat yang merasa memang dirinya memiliki keinginan untuk mendapatkan hidup yang lebih baik janganlah sampe menurunkan semangat hidup.


Kekeluargaan Dalam Club Motor



Banyak dari Masyarakat yang menilai akan ajang kumpul-kumpul dari setiap club motor adalah hal cuma- Cuma yang mengacu pada tindakan kriminal , akan tetapi pendapat tersebut sangatlah salah besar. bahkan sangatlah bertolak belakang dengan kenyataan yang ada.

Banyak nilai-nilai positif yang  didapatkan dari bergabungnya sebagai anggota club motor. Bukan hanya kumpul-kumpul biasa, bahkan hampir setiap perkumpulan yang dilakukan oleh club-club motor adalah rencana kegiatan yang sangat-sangatlah mulia. Mereka merencanakan beberapa kegiatan seperti baksos, mengunjungi tempat panti jompo, melakukan kegiatan yang membantu Polri dalam melancarkan lalu lintas jalan dsb.

Begitu juga bagi setiap member club. Mereka dalam loyalitas terhadap sesama member sangatlah tinggi, bahkan boleh dibilang mereka menganggap sasama member club adalah saudara kandung mereka.maka dari itu masyarakat harus lebih mencontoh kegiatan-kegiatan mereka untuk membantu sesama yang mengalami kesusahan.