Perilaku Organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari bagaimana seharusnya perilaku tingkat individu, tingkat kelompok, serta dampaknya terhadap kinerja (baik kinerja individual, kelompok, maupun organisasi).
Dasar-dasar perilaku individu
Dalam ilmu management, seorang manager harus mengetahui perilaku individu. Dimana setiap individu ini tentu saja memiliki karakteristik individu yang menentukan terhadap perilaku individu. Yang pada akhirnya menghasilkan sebuah motivasi individu.
Karakteristik individu dalam organisasi antara lain :
Karakteristik biografis
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Status kawin
4. masa kerja
Kemampuan
1. kemampuan fisik
2. kemampuan intelektual
Kepribadian
Proses belajar
Persepsi
Sikap
Kepuasan kerja
Perilaku Individu dalam organisasi antara lain :
Produktifitas kerja
Kepuasan kerja
Tingkat absensi
Tingkat turnover
ORGANISASI
Interpersonal
Interpersonal Skill merupakan salah satu dari soft skill yang banyak diminta oleh perusahaan untuk berbagai jabatan dan posisi.
Sudahkah Kamu memiliki ketrampilan ini? Silakan simak beberapa poin berikut:
Interpersonal Skill bukan merupakan bagian dari karakter kepribadian yang bersifat bawaan, melainkan merupakan ketrampilan yang bisa dipelajari.
Interpersonal Skill yang baik dapat dibangun antara lain dari kemampuan mengembangkan perilaku dan komunikasi yang asertif.
Asertif secara sederhana berarti mampu secara aktif menyatakan gagasan, harapan atau perasaan (baik yang positif atau negatif) secara langsung dan apa adanya, tanpa menyerang atau merugikan orang lain.
Berlaku asertif yang tampaknya mudah ini seringkali menjadi ekstra sulit dalam situasi konflik atau situasi di mana terjadi perbedaan kepentingan antar individu dalam suatu kelompok/organisasi.
Prinsip-prinsip dasar perilaku atau komunikasi yang asertif antara lain adalah menghargai hak orang lain untuk menyampaikan gagasan atau pendapat, untuk didengarkan dan diperlakukan dengan penuh respek serta untuk berbeda pendapat.
Perilaku atau komunikasi asertif membantu kita untuk mendapatkan citra positif tentang diri sendiri dan orang lain, mengembangkan saling respek dengan orang lain, membantu kita mencapai tujuan, melindungi diri kita agar tidak dimanfaatkan oleh orang lain sekaligus tidak melukai orang lain.
Contoh kasus :
Rangga Hermawan,seorang karyawan Continental Ilinois Bank and Trust Company,sudah bekerja selama 17 tahun dengan melakukan satu pekerjaan terus-menerus.bersama rekan_rekan kerjanya,ia menempati satu posisi pada lini pengurusan cek.Dari hari ke hari,ia mengolah ratusan cek,Rangga adalah seorang karyawan yang kompeten dan produktif,dan sekarang dia bahkan bertambah produktif.sebagai konsekuensi adanya perubahan kerja desain pekerjaan di Bank tersebut,rangga kemudian bekerja di sebuah terminal komputer dan mengerjakan sebuah modul kerja yang sempurna.Dia menyelesaikan semua tugas yang perlu dilakukan untuk menangani semua cek masuk yang dikirim oleh berbagai perusahaan yang mempunyai hubungan niaga dengan klien perusahaan Coninental.sekarang ia mengurus cek yang masuk melalui pos,mendepositokannya ke dalam rekening pelanggan,dan member informasi kepada klien tersebut tentang status rekening mereka.Pekerjaannya yang semakin diperluas itu dimungkinkan bukan saja oleh teknologi komputer,melainkan juga oleh kesediaan pimpinan untuk menguraikan kembali pekerjaannya.Rangga mengatakan bahwa dia merasa lebig puas dengan pekerjaannya yang baru karena dia melihat karyanya dari awal sampai akhir.Bukan saja pekerjaan itu lebih memuaskan,namun nisbah kekeliruannya juga berkurang.oleh karena itu,modul kerja itu bukan saja menyediakan satu pekerjaan yang lebih memuaskan,tetapi juga menyediakan pekerjaan yang lebih efisien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar