Untuk menjawab apakah kehidupan
pernah ada atau masih ada di Mars, barangkali manusia perlu pergi ke sana dan
mencarinya sendiri. Pada tahun 1969, NASA pernah merencanakan misi berawak ke
Mars pada tahun 1981 dan membangun stasiun permanen di sana tahun 1988. Namun
perjalanan antar planet itu ternyata menghadapi tantangan ilmiah dan teknologi
yang tidak kecil.
Para ilmuwan harus mengatasi
berbagai masalah perjalanan antar planet, seperti makanan, air, oksigen, efek
gravitasi mikro, kemungkinan radiasi yang berbahaya, dan kenyataan bahwa
astronot yang pergi ke sana akan berada jutaan kilometer dari Bumi sehingga
tidak mudah untuk mendapat bantuan bila terjadi sesuatu. Selain itu, mendarat,
bekerja, dan hidup di planet lain lalu kembali ke Bumi bukan perkara mudah.
Meski begitu, banyak peneliti yang
ingin melakukan misi itu. Tahun ini, enam sukarelawan hidup terisolasi seolah
sedang berada dalam wahana ruang angkasa selama 520 hari dalam proyek yang
disebut Mars500. Simulasi penerbangan ruang angkasa terlama ini bertujuan untuk
meniru perjalanan ke Mars.
Banyak sukarelawan bahkan bersedia
diterbangkan ke Mars meski kemungkinan tidak bisa kembali. Berbagai rencana
juga dibuat, misalnya dengan mengirimkan mikroba pemakan batu terlebih dahulu,
sebelum manusia didatangkan. Teka-teki mengenai apakah manusia akan pernah
menjejakkan kaki ke Mars memang masih tergantung ada alasan mengapa kita harus
mencoba menjelajahi planet merah itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar