[Enter Post Title
Here]
Menjadi minoritas bukanlah sesuatu yang
mudah, apalagi jika itu terkait keyakinan. Dibutuhkan ketahanan mental,
keyakinan yang kuat serta kemampuan beradaptasi yang ekstra untuk tetap eksis
sebagai minoritas.
Itulah
kira-kira tantangan yang dihadapi oleh para pemain bola Muslim di kancah persepakbolaan
Eropa. Dalam beberapa momentum, misalnya yang paling mencolok saat Ramadhan,
mereka dituntut untuk tetap menjadi Muslim sejati sekaligus professional di
lapangan. Bayangkan, mereka harus berpuasa sambil bertanding bola.
Salah
satunya Karim Benzema ,Striker anyar Real Madrid, Ia juga menjalankan puasa.
Lahir di Lyon, Prancis 19 Desember 1987, Benzema merupakan striker andalan tim
nasional Prancis. Sama seperti legenda Prancis, Zinedine Zidane, Benzema juga
berdarah Aljazair.
Beruntung
bagi Benzema, puasa tahun kemarin dia tidak sendirian di Santiago Bernabeu.
Setidaknya ada Mahmadou Diarra dan Lassana Diarra yang juga beragama Islam.
Ketiganya
tetap menjalankan puasa meski harus membela Madrid, tak heran jika tim dokter
Madrid terus memantau perkembangan fisik ketiga pemainnya selama bulan Ramadan.
Baik Benzema, Mahmadou dan Lassana diberikan nutrisi tambahan agar tidak
terkena dehidrasi selama menjalani ibadah puasa tahun ini. Beruntung bagi
Madrid, Ramadhan tidak terlalu berpengaruh besar saat mereka tampil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar