Selasa, 18 Juni 2013

Wisata Butik di Beijing



China boleh kental dengan citra produsen produk tiruan masal. Namunm buka berarti tak ada butik-butik berkelas di kotanya. Butik milik desainer china, dengan desain orisinal dan penuh unsur lokal, bertebaran di Beijing. China perlahan mulai mengubah wajahnya di negara produsen produk masal berharga murah dan bekualitas rendah dibidang mode menjadi negara yang berkelas dan kreatif dengan produk-produk pakaian dan asesoris. Cara paling mudah membuktikannya, lihatlah gaya berpakaian anak-anak muda dijalanan Beijing dan Shanghai. Mereka semakin paham mode, dengan gaya street style yang kini sedang trend. Sementara, ajang China Fashion Week yang dihelat di Beijing sejak 1997, lewat situs resminya menegaskan bahwa acara yang sedikitnya dikuti oleh 320 desainer dari seluruh dunia ini tidak hanya memamerkan pakaian jadi dan teknologi tebaru dari dunia mode, tapi juag mempersembahkan orisinilitas dan inovasi.

China daily bahkan sesumbar bahwa negeri tirai bambu ini akan menjadi yang terdepan dalam dunia mode, menghasilkan produk-produk sekelas Loius Vuitton, Ikea, dan Apple. Klaim dan sesumbar tersebut terbukti memang bukan isapan jempol semata. Jika tak percaya, cobalah berjalan-jalan ke area Sanlitun Village North di distrik Chaoyang.

Sumber : Koran Sindo, Jumat 7 Juni 2013

Spanduk Tolak Kenaikan Harga BBM Ditertibkan



Petugas Satpol PP Jakarta Barat menertibkan 300 spanduk berisi kampanye menolak kenaikan harga bahan bakaar minyak (BBM) milik Partai Keadilan Sejahtera (PKS),yang tersebar disejumlah titik di wilayah Jakarta Barat.penertiban tersebut lantaran keberadaan spanduk tersebut dinilai menggangu keindahan kota dan tidak memiliki ijin.

Kasatpol PP Jakarta Barat Kadiman Sitinjak mengatakan,spanduk tersebut sudah ada sejak kamis (31/5) lalu.setelah dicek,ternyata pemasangan spanduk tidak memiliki ijin dan dinilai mengganggu ketertiban dan keindahan kota.”saedikitnya kami menertibkan 300 spansuk,semua spanduk tidak memiliki ijin”,kata Sadirman Sitinjak kemarin.

Kadiman menjelaskan keberadaan spanduk-spanduk tersebut terpasang diberbagai fasilitas umum,seperti diatas jembatan layang,pagar taman jalur hijau,pagar pmbatas jalaan tol, pinggir-pinggir jalan.Spanduk yang sudah ditertibkan diantaranya berada di kolong flyover Pesing,pagar tamna jalur hijau Daan Mogot,Tubagus Angke,Grogol,Tomang,Slipi,kawasan glodok,Arjuna Utara dan selatan, jalan Panjang, Pemanggisan utama. Pihaknya juga menertibkan spanduk pendaftaran sekolagh, iklan, dan spanduk lainnya yang tidak memiliki ijin dan menggangu keindahan kota.

Sumber : Koran Sindo, Jumat 7 Juni 2013

Daya Saing Harus Tinggi



Pemerintah mendorong produsen lokal menggenjot daya saingproduknya guna mengimbangi tingkat konsumsi nasional yang terus naik. Menteri Perdagangan (Mendag) Gita Wirjawan mengatakan, saat ini konsumsi mendominasi sekitar 60% dari kue ekonomi indonesia. Badan Pusat Statistik mencatat, pada tahun lalu besaran PDB Indonesia mencapai Rp8.241,9Triliun Angka konsumsi, menurut Gita dipredikai terus meningkat dalam 20 tahun kedepan. “Jadi tidak alasan kue konsumsi ini tidak dimanfaatkan oleh pelaku usaha dan produk dalam negeri,” kata Mendag disela-sela dialog dengan beberapa perwakilan Asosiasi di pusat perbelanjaan Sumarecon Mal Serpong.

Untuk itu, Kemendag mendorong para pelaku usaha dan peritel di Indonesia untuk meningkatkan produksi serta daya saing produknya, terlebih menjelang pemberlakuan masyarakat ekonomi ASEAN di tahun 2015. Dipastikan ,besarnya konsumsi domestik asing akan menarik minat produsen asing untuk ikut menikmatinya.Mendag mengingatkan akan beresiko kue konsumsi nasional di ambil alih oleh produk asing.

Peningkatan daya saing harusdilakukan secara keseluruhan,mulai mengupayakan penirirnan suku bunga secara bertahan hingga pembangunan infrastruktur dan perbaikan kualitas sumber daya manusia.Gita mengatakan ,tingkat suku bunga pinjaman di Indonesia masih sangat tinggi jika dibandingkan dengan sukun bunga pinjaman di Malaysia dan Singapura yang hanya berkisar 1-2%.

Sumber : Koran Sindo, Jumat 7 Juni 2013

Pemerintah Sweeping Pekerja Anak



Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Menakertrans ) Muhaimin Iskandar mengatakan, tahun ini sudah tidak boleh lagi ada perusahaan yang melibatkan pekerja anak. Pemerintah, kata Muhaimin, kemarin menjalin kerjasama dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan untuk memaksimalkan sweeping. Menurut dia Gubernur segera membentuk satuan tugas untuk melarang anak-anak bekerja. “Sweeping ini akan dilakukan diseluruh provinsi. Kami akan hentikan anak-anakini bekerja,” kata Muhaimin digedung Kemenakertrans. Muhaimin mengakui rata-rata perusahaan yang melanggar mayoritas dari perusahaan pada karya dan perusahaan kecil menengah. Dia dilematis karena perusahaan skala ini mempekerjakan anak karena beromset kecil.

“Bagi perusahaan padat karya akan kami lakukan pembinaan. Sebisa mungkin tidak boleh lagi mempekerjakan pekerja anak.” Terangnya. Muhaimin menyatakan anggaran untuk menarik pekerja anak yang ada di kemenakertrans sangat terbatas. Dia mengaku, pihaknya akan mampu menarik 14.000 pekerja anak tahun ini. Oleh karena itu ujarnya, pekerja anak harus melibatkan pemilik lembaga-lembaga pendidikan, pemerintah daerah, dan perusahaan swasta. Semua pihak harus mempunyai satu pikiran bahwa masa depan Indonesia ditentukan oleh generasi saat ini.

Sumber : Koran Sindo, Jumat 7 Juni 2013

Buku Kurikulum Sekolah Dasar Diganti Setiap Tahun



Buku kurikulum untuk jenjang sekolah dasar akan diganti setia tahun. Penggantian ini dikritik karena akan menjadi ladang proyek percetakkan buku semata. Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Badan Penelitian dan Pengembangan ( Balitbang
) Kemendikbud Ramon Mohandas mengatakan, percetakkan buku yang akan dilakukan tiap tahun karena buku digunakan siswa secara aktif. Siswa akan mengisi tugas dalam buku tersebut. Selanjutnya guru akan memberikan penilaian secara langsung.

Menurut Ramon, masyarakat tidak perlu khawatir akan dibebani uang buku karena pemerintah yang akan mencetaknya. Buku akan diberikan gratis kepada peserta didik. Anggaran pengadaan buku kurikulum sekolah dasar senilai Rp47,8miliar. Jumlah buku untuk sekolah dasar sebanyak 3843.809 buku.

 Ramon nmenyampaikan implementasi kurikulum 2013 dilaksanakan terbatas dan bukan piloting atau uji coba. Dia menyebutkan pada jenjang sekolah dasar diterapkan di 2598 sekolah untukm kelas 1 dan 4. Sedangkan pada jenjang sekolah menengah pertama 1436 sekolah untuk kelas 7. Sementara pada jenjang sekolah menengah atas di 1270 sekolah dan sekolah menengah kejuruan 1021 sekolah unuk kelas 10.

Sumber : Koran Sindo, Jumat 7 Juni 2013

Sejarah, Pengertian dan Definisi Konservasi



Pada awalnya, upaya konservasi di dunia ini telah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Naluri manusia untuk mempertahankan hidup dan berinteraksi dengan alam dilakukan antara lain dengan cara berburu, yang merupakan suatu kegiatan baik sebagai alat untuk memenuhi kebutuhan hidup, ataupun sebagai suatu hobi/hiburan.
Di Asia Timur, konservasi sumberdaya alam hayati (KSDAH) dimulai saat Raja Asoka (252 SM) memerintah, dimana pada saat itu diumumkan bahwa perlu dilakukan perlindungan terhadap binatang liar, ikan dan hutan. Sedangkan di Inggris, Raja William I (1804 M) pada saat itu telah memerintahkan para pembantunya untuk mempersiapkan sebuah buku berjudul Doomsday Book yang berisi inventarisasi dari sumberdaya alam milik kerajaan.

Kebijakan kedua raja tersebut dapat disimpulkan sebagai suatu bentuk konservasi sumberdaya alam hayati pada masa tersebut dimana Raja Asoka melakukan konservasi untuk kegiatan pengawetan, sedangkan Raja William I melakukan pengelolaan sumberdaya alam hayati atas dasar adanya data yang akurat. Namun dari sejarah tersebut, dapat dilihat bahwa bahkan sejak jaman dahulu, konsep konservasi telah ada dan diperkenalkan kepada manusia meskipun konsep konservasi tersebut masih bersifat konservatif dan eksklusif (kerajaan). Konsep tersebut adalah konsep kuno konservasi yang merupakan cikal bakal dari konsep modern konservasi dimana konsep modern konservasi menekankan pada upaya memelihara dan memanfaatkan sumberdaya alam secara bijaksana.
Konservasi itu sendiri merupakan berasal dari kata Conservation yang terdiri atas kata con (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have), namun secara bijaksana (wise use). Ide ini dikemukakan oleh Theodore Roosevelt (1902) yang merupakan orang Amerika pertama yang mengemukakan tentang konsep konservasi.
Sedangkan menurut Rijksen (1981), konservasi merupakan suatu bentuk evolusi kultural dimana pada saat dulu, upaya konservasi lebih buruk daripada saat sekarang. Konservasi juga dapat dipandang dari segi ekonomi dan ekologi dimana konservasi dari segi ekonomi berarti mencoba mengalokasikan sumberdaya alam untuk sekarang, sedangkan dari segi ekologi, konservasi merupakan alokasi sumberdaya alam untuk sekarang dan masa yang akan datang.

Apabila merujuk pada pengertiannya, konservasi didefinisikan dalam beberapa batasan, sebagai berikut :

1. Konservasi adalah menggunakan sumberdaya alam untuk memenuhi keperluan manusia dalam jumlah yang besar dalam waktu yang lama (American Dictionary).

2. Konservasi adalah alokasi sumberdaya alam antar waktu (generasi) yang optimal secara sosial (Randall, 1982).

3. Konservasi merupakan manajemen udara, air, tanah, mineral ke organisme hidup termasuk manusia sehingga dapat dicapai kualitas kehidupan manusia yang meningkat termasuk dalam kegiatan manajemen adalah survai, penelitian, administrasi, preservasi, pendidikan, pemanfaatan dan latihan (IUCN, 1968).

4. Konservasi adalah manajemen penggunaan biosfer oleh manusia sehingga dapat memberikan atau memenuhi keuntungan yang besar dan dapat diperbaharui untuk generasi-generasi yang akan datang (WCS, 1980).

Secara keseluruhan, Konservasi Sumberdaya Alam Hayati (KSDAH) adalah pengelolaan sumberdaya alam hayati yang pemanfaatannya dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan persediaannya dengan tetap memelihara dan meningkatkan kualitas nilai dan keanekaragamannya. Adapun prinsip dasar KSDAH dapat digambarkan melalui diagram berikut :
 
- KSDAH ataupun konservasi biologi pada dasarnya merupakan bagian dari ilmu dasar dan ilmu terapan yang berasaskan pada pelestarian kemampuan dan pemanfaatannya secara serasi dan seimbang. Adapun tujuan dari KSDAH adalah untuk terwujudnya kelestarian sumberdaya alam hayati serta kesinambungan ekosistemnya sehingga dapat lebih mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan mutu kehidupan manusia.
- Untuk mewujudkan tujuan tersebut, perlu dilakukan strategi dan juga pelaksananya. Di Indonesia, kegiatan konservasi seharusnya dilaksanakan secara bersama oleh pemerintah dan masyarakat, mencakup masyarakat umum, swasta, lembaga swadaya masyarakat, perguruan tinggi, serta pihak-pihak lainnya.
Kawasan pelestarian alam ataupun kawasan dilindungi ditetapkan oleh pemerintah berdasarkan berbagai macam kriteria sesuai dengan kepentingannya. Hampir di setiap negara mempunyai kriteria/kategori sendiri untuk penetapan kawasan dilindungi, dimana masing-masing negara mempunyai tujuan yang berbeda dan perlakuan yang mungkin berbeda pula.

Namun di level internasional seperti misalnya Commission on National Park and Protected Areas (CNPPA) yaitu komisi untuk taman nasional dan kawasan dilindungi yang berada di bawah IUCN memiliki tanggung jawab khusus dalam pengelolaan kawasan yang dilindungi secara umum di dunia, baik untuk kawasan daratan maupun perairan.

Sedikitnya, sebanyak 124 negara di dunia telah menetapkan setidaknya satu kawasan koservasinya sebagai taman nasional (bentuk kawasan dilindungi yang populer dan dikenal luas). Walaupun tentu saja di antara masing-masing negara, tingkat perlindungan yang legal dan tujuan pengelolaannya beragam, demikian juga dasar penetapannya.

Secara umum, tujuan utama dari pengelolaan kawasan dilindungi
adalah :

1. Penelitian ilmiah.

2. Perlindungan daerah liar/rimba.

3. Pelestarian keanekaragaman spesies dan genetic.

4. Pemeliharaan jasa-jasa lingkungan.

5. Perlindungan fenomena-fenomena alam dan budaya yang khusus.

6. Rekreasi dan wisata alam.

7. Pendidikan (lingkungan).

8. Penggunaan lestari dari sumberdaya alam yang berasal dari ekosistem alami.

9. Pemeliharaan karakteristik budaya dan tradisi.