Tema : Transformasi
Lingkungan Hidup Masyarakat Yogyakarta
Judul : KESIAPAN MASYARAKAT CODE UNTUK MENINGKATKAN
Judul : KESIAPAN MASYARAKAT CODE UNTUK MENINGKATKAN
KECAKAPAN HIDUP DENGAN MEMANFAATKAN LIMBAH
INDUSTRI SEBAGAI CINDERAMATA KHAS YOGYAKARTA
Pengarang : Prapti
Karomah, Marwati dan Kapti Asiatun
Latar Belakang Masalah :
Daerah Istimwewa Yogyakarta merupakan daerah yang memiliki potensi, kesempatan dan peluang untuk mengembangkan program wisata, baik yang sudah di garap, yang belum di garap, yang sudah berkembang maupun yang belum berkembang. Disisi lain pengembangan daerah wisata merupakan peluang untuk mengisi kesempatan kerja maupun peluang kesempatan berusaha bagi masyarakat. Potensi wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta meliputi wisata pantai, alam, gunung, agrobisnis, sejarah, budaya seni dan wisata pendidikan yang diantaranya dapat untuk dapat menyalurkan potensi masyarakat.Selanjutnya, disadari bahwa untuk pengembangan program wisata merupakan tantangan guna memenuhi tuntutan pasar.Tantangan tersebut dapat meliputi pengembangan program pelayanan jasa dan produk, peningkatan daya tarik dan rancangan keunggulan.Hal ini semua sekaligus merupakan salah satu permasalahan saat ini.Pengembangan program wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta berupaya mengoptimalkan berbagai sumber yang tersedia, termasuk masyarakat sekitar code sebagai bagian sumber daya manusia.
Code merupakan bagian dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta yang letaknya ditengah kota dengan penduduk yang relatif padat, namun merupakan masyarakat yang tergolong miskin dengan kelompok usia yang bervariasi. Masyarakat yang berdomisili di sekitar code banyak yang putus sekolah karena tidak adanya biaya untuk melanjutkan sekolah sampai sekolah menengah atas terlebih perguruan tinggi.Untuk membuat masyarakat code menjadi sumberdaya manusia yang berhasil guna maka perlu diberikan kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan minatnya agar dapat digunakan sebagai alat mencari penghasilan yang pada akhirnya diharapkan dapat mengangkat taraf hidup mereka.Oleh karena itu, perlu adanya identifikasi potensi masyarakat sekitar Code tentang minat terhadap jenis-jenis pengetahuan dan keterampilan yang dapat dikembangkan.Agar arah pembinaan nantinya sesuai dengan minat dan dapat dikembangkan secara maksimal maka diperlukan penelitian pendahuluan tentang identifikasi potensi masyarakat sasaran.
Perumusan Masalah :
Berdasarkan uraian diatas, maka rumusan masalah yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. bagaimanakah kesiapan masyarakat sekitar code untuk mengikuti pelatihan pemanfaatan limbah industri sebagai cinderamata khas Yogyakarta
2. kelompok umur berapa dari masyarakat sekitar code yng berminat mengikuti pelatihan
3. jenis-jenis pelatihan apa saja yang diminati untuk diikuti
4. bagaiman prospek ketahanan masyarakat sekitar code untuk mengikuti pelatihan pemanfaatan limbah industri sebagai cinderamata khas Yogyakarta
Tujuan Penelitian :
Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah:
1. untuk mengetahui kesiapan masyarakat sekitar code mengikuti pelatihan pemanfaatan limbah industri sebagai cinderamata khas Yogyakarta
2. untuk mengetahui kelompok umur masyarakat sekitar code yang berminat mengikuti pelatihan pemanfaatan limbah industri sebagai cinderamata khas Yogyakarta
3. untuk mengikuti jenis-jenis pelatihan yang diik
4. untuk mengetahui prospek ketahanan mengikuti pelatihan yang akan diselenggarakan
Metode Penelitian :
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada masyarakat sekitar lembah Code, sedang pelaksanaan penelitian dikakukan di sanggar belajar yang berada di Yogya Studi Center Kotabaru Yogyakarta. Adapun alasan pemilihan lokasi adalah dengan pertimbangan bahwa :
1) Masyarakat sekitar lembah sungai code dikategorikan dalam kelompok masyarakat miskin dan belum memiliki pekerjaan tetap,
2) Saat ini ada paguyuban yang memudahkan pencarian data dalam penelitian.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan antara 4-5 bulan, bulan Agustus sampai Desember 2005.
B. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yakni menghimpun fakta atau data yang dapat mengungkap keadaan yang ada dan dialami oleh subyek penelitian.
C. Populasi dan sampel Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh warga di sekitar sungai code Yogyakarta yang tergolong warga miskin untuk menentukan sampel dengan tujuan dapat mewakili populasi secara representative digunakan teknik purposive random sampling, dengan criteria; sebagai anggota sebagai berikut : (1) anggota paguyuban, (2) belum mempunyai pekerjaan tetap (3) usia 13-40 tahun, berminat untuk diberi pelatihan, sanggup mengembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diberikan.
D. Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan:
1. Metode Pengamatan (observasi)
Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang kondisi fisik dan geografis daerah penelitian yang termasuk wilayah sekitar code.
2. Metode wawancara
Dalam penelitian menggunakan wawancara bebas terpimpin yang berarti menggunakan pertanyaan yang telah dipersiapkan terlebih dahulu, tetapi daftar pertanyaan tersebut tidak mengikat jalannya wawancara.
E. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini yang menjadi instrument utama adalah peneliti sendiri.Dalam hal ini kedudukan peneliti sekaligus sebagai perencana, pelaksana, pengumpul data, penafsir data dan pelapor hasil penelitian.
G. Validitas Instrumen
Uji keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan:
Trianggulasi data yaitu teknik pemeriksaan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding data tersebut. Desa ini (1978; dalam Berg,1989: Moleong, 2000) membedakan empat macam trianggulasi, yaitu dengan sumber, metode, penyidik dan teori. Adapun yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah trianggulasi dengan menggunakan sumber dan metode.
Untuk mengetahui validitas instrument dalam penelitian ini digunakan pendapat ahli (expert judgment). Expert yang dipilih adalah pimpinan paguyuban, Pembina Joga Studi centre dan ketua kelompok paguyuban. Menurut Expert pedoman wawancara dikatakan valid untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini.
Hasil Penelitian dan Pembahasan :
A. Hasil Penelitian
Responden dalam penelitian ini adalah warga masyarakat disekitar code yang tergabung dalam paguyuban yang dikelola oleh studi centre yogyakarta yang berjumlah 33 orang.
Berdasarkan data yang terkumpul sesuai dengan tujuan penelitian ini, yaitu tentang usia, tingkat pendidikan, pengalaman mendasar, minat untuk mengikuti pelatihan, frekuensi tatap muka yang diinginkan untuk mengikuti pelatihan, waktu yang diminati untuk mengikuti pelatihan, ketahanan mengikuti pelatihan dan kegiatan rutin sehari-hari yang dilakukan saat ini bagi warga masyarakat di sekitar code yang tergabung dalam paguyuban.
B. Pembahasan
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa sebagian besar responden menyatakan tertarik dan bersedia hal ini dimungkinkan karena mereka masih punya waktu luang dan belum punya penghasilan tetap yang betul-betul dapat diandalkan sebagai sumber kehidupan mereka.Kesibukan mereka dalam keseharian masih terbatas pada kesibukan rutin yang tidak memberikan penghasilan. Padatnya penduduk di sekitar Code dengan usia yang sebagian besar masih cukup potensial sebagai asset sumber daya manusia yang dimungkinkan dapat mendukung Yogyakarta sebagai daerah pariwisata. Yogyakarta sebagai daerah pariwisata merupakan wilayah yang memiliki potensi untuk mengembangkan program wisata maka kondisi sekitar Code yang seperti itu bila ditangani secara sungguh-sungguh diharapkan dapat meningkatkan asset Daerah Istimewa Yogyakarta.
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh pula bahwa waktu pelatihan yang dipilih mereka sangat bervariasi, namun sebagian besar antara jam 15 sampai dengan jam 18, hal ini mungkin karena kegiatan mereka berbeda-beda.
Kesimpulan :
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. hampir semua responden masyarakat tertarik dan siap (90.91%) bila akan diselenggarakan pelatihan dengan memanfaatkan limbah industri sebagai cinderamata,
2. kelompok umur warga masyarakat code yang berminat untuk mengikuti pelatihan relative masih potensial karena berusia di bawah 40 tahun,
3. jenis pelatihan yang diminati berdasarkan contoh yang diberikan mereka tidak menentukan karena bagi mereka merupakan barang baru,
4. prospek ketahanan mengikuti latihan bagus, dimana dari 33 responden sebanyak 30 orang (90.91%) menyatakan bersedia berlatih tidak hanya di tempat pelatihan, tetapi juga di rumah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar