Jumat, 04 Januari 2013

Program Kartu Jakarta Sehat picu lonjakan jumlah pasien



Dinas Kesehatan DKI Jakarta akan lakukan evaluasi, terhadap lonjak jumlah pasien di rumah sakit daerah yang berada di Jakarta. Hal ini merupakan imbas dari diluncurkannya program Kartu Jakarta Sehat (KJS) oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).

"Sekarang kan era daftar sudah selesai. Kita akan evaluasi dalam waktu dekat seluruh keterampilan dokter di Puskesmas akan ditingkatkan. Jadi mereka enggak merujuk," kata Kepala Dinas Kesehatan Dien Emmawati di Balai Kota, Jakarta, Jumat (4/1).

Menurutnya, saat ini Pemprov DKI memiliki 22 Puskesmas yang dilengkapi fasilitas rawat inap, dengan 160 tempat tidur. Sehingga, nantinya akan ditambahkan laboratorium yang dapat memeriksa penyakit demam berdarah.

"Nah dokter dari RSCM dan FKUI yang kerjasama dengan kita, diturunkan di situ dan disharing. Penyakit seperti itu cukup di Puskesmas, sehingga rumah sakit umum daerah enggak kewalahan," terangnya.

Namun, dia mengakui telah terjadi lonjakan pasien 30 persen hingga 40 persen. Hal tersebut disebabkan oleh kurangnya tenaga medis di Puskesmas, sehingga Puskesmas merujuk ke rumah sakit daerah terdekat.

"Main rujuk. Nah itu yang enggak boleh. Misalnya kalau masyarakat maksa ingin dirujuk ya enggak bisa, Kalau di Puskesmas ada rawat inap ngapain dirujuk kalau misal penyakit depoid dan demam berdarah ngapain musti dirujuk, mending di Puskesmas. Prinsip dasarnya itu," jelasnya.

Oleh sebab itu, dokter-dokter dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan
Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) akan direkrut dan diberdayakan di Puskesmas, selain itu dari segi peralatan dan laboratorium juga akan ditambah.

"Jadi pada kapasitas dan kompetensi yang dokter umum S1 kita tempatkan di situ. Nanti mulai Januari akan kita terapkan," tandasnya.


Sumber                : http://www.merdeka.com/jakarta/program-kartu-jakarta-sehat-picu-lonjakan-jumlah-pasien.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar